BuletinKita.com – Dalam banyak kasus perselingkuhan, pelaku sering kali terus mengulang perilakunya meski telah beberapa kali ketahuan. Anehnya, korban sering kali memilih untuk memaafkan dengan harapan pasangannya akan berubah. Psikolog Klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., yang berpraktik di RS Dr Oen Solo Baru, menyatakan bahwa salah satu alasan pelaku terus mengulangi perselingkuhan bisa jadi berkaitan dengan gangguan mental.
“Beberapa pelaku, khususnya pria, mungkin merasa bahwa dengan berselingkuh, mereka menunjukkan kejantanan,” ungkap Joko dalam wawancara pada Rabu (9/10/2024).
Bahkan dalam beberapa situasi ekstrim, perselingkuhan bisa terjadi sebagai hasil taruhan di antara teman-teman pelaku. Contohnya, pelaku mungkin diberi tantangan atau hadiah uang jika berhasil mendekati atau menjalin hubungan dengan seseorang yang dijadikan target.
Joko menambahkan bahwa perilaku perselingkuhan yang terus terulang meski sudah sering ketahuan sangat bergantung pada keputusan korban. Apabila korban terus memaafkan tanpa konsekuensi yang jelas, maka pelaku akan cenderung mengulanginya.
“Jika pemberian maaf tidak disertai persyaratan atau konsekuensi, pelaku merasa tidak ada risiko dan mudah mengulanginya,” jelas Joko.
Ia juga menyarankan agar korban membuat perjanjian tertulis yang menyatakan bahwa jika kesalahan yang sama terulang, akan ada konsekuensi tegas. Dengan cara ini, korban bisa sedikit meminimalkan potensi perselingkuhan yang berulang.
“Perselingkuhan, apapun alasannya, bukanlah hal yang bisa dibenarkan. Tindakan meninggalkan pasangan demi orang lain dengan alasan apa pun adalah sesuatu yang salah,” tegas Joko.
Leave a Reply